Rabu, 09 Januari 2013

UNESA KOLABORASIKAN JALAN SEHAT, ORKES MELAYU, DAN BAZAR DI HUT KE-48


Unesa genap berumur 48 tahun. Peringatan hari jadi itu dirayakan Unesa dengan menggelar even-even meriah. Minggu (16/12/2012), merupakan puncak peringatan hari jadi tersebut diisi dengan kegiatan jalan sehat dan berakhir dengan konser dari Orkes Melayu (OM) New Pallapa. Seluruh kemeriahan terangkum dalam Dies-Natalis ke-48 Universitas Negeri Surabaya. 


Pagi itu cuaca cerah. Gegap gempita peserta jalan sehat mengawali kegiatan akbar yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya. Acara yang bertajuk hari jadi itu mampu menyedot ratusan pengunjung baik dari sivitas akademika maupun penduduk sekitar. Dengan ditandai tembakan pistol, jalan sehat pun dimulai dari GOR Bima Kampus Unesa Lidah Wetan menyusuri rute-rute sepanjang kampus FBS, FIP, gerbang utama Unesa, hingga masuk ke kawasan Citra Land. Setelah berbelok ke kampus FIK, jalan sehat pun berakhir kembali di GOR Bima Unesa. Jalan sehat yang berlangsung mulai pukul 06.30-07.30 tersebut juga dihadiri oleh Rektor Unesa, Prof. Dr. Muchlas Samani, Pembantu Rektor I, Prof. Dr. Kisyani Laksono, M.Hum., Pembantu Rektor III, Prof. Dr. Warsono, M.S., Pembantu Rektor IV, Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes., para dekan, serta dosen-dosen selingkung Unesa. Dengan dikawal oleh Unit Lantas Polsek Lakarsantri, acara jalan sehat dapat dikatakan berlangsung lancar.

  
Start Jalan Sehat di buka oleh Rektor.

Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, kegiatan jalan sehat ini memperebutkan hadiah utama satu unit motor Honda Beat injection dan satu unit Honda Scoopy. Sederet hadiah menarik seperti lemari es, televisi berwarna 21”, 10 sepeda gunung, tape compo, DVD player, kipas angin, serta puluhan hadiah lainnya dengan total puluhan juta siap untuk dibawa pulang.



Rektor saat berkeliling rute Jalan Sehat bersama sivitas akademika.

Dan yang ditunggu-tunggu pun tiba, pengundian hadiah jalan sehat serta penampilan dari bintang tamu yakni Orkes Melayu (OM) New Pallapa. Orkes dangdut langganan Unesa ini sudah tidak asing lagi bagi pecinta dangdut panggung, terutama di walayah Jatim dan Jateng bagian timur. Grup dangdut asal Sidoarjo ini kerap memainkan warna musik dangdut koplo.

Pengundian hadiah pertama kali dilakukan oleh Nurhasan selaku Pembantu Rektor IV untuk memperebutkan 5 kipas angin standing Cosmos serta satu sepeda gunung yang dipersembahkan oleh bank BRI. Tawa kesenangan bagi para pemenang, dan keluh kekecewaan bagi mereka yang tidak tembus undian. Namun kekecewaan mereka sedikit terobati setelah New Pallapa mulai beraksi dengan penampilan artis pertamanya, Brodin. Dengan diiringi Ramayana soundsystem, tidak hanya musik yang menggelegar namun semangat penonton juga ikut menggelegar. Banyak di antara mereka yang ikut bergoyang mengikuti irama. Selain Brodin, hari itu New Pallapa juga memboyong beberapa artis wanitanya seperti Ayu Arsitha, Anisa Rahma, Devi Aldyva, Dwi Ratna, Elsa Safira, Andin Selya, dan tentu saja si favorit Lilin Herlina. Penampilan wanita-wanita cantik ini semakin menambah gairah penonton untuk berdendang dan bergoyang. Suasana semakin panas saat mereka juga mengajak petinggi-petinggi Unesa untuk ikut bernyanyi di atas panggung. Namun semakin siang, jumlah penonton dari kubu Unesa semakin berkurang. Penonton lebih banyak berasal dari warga setempat, seperti bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, dan yang lebih banyak adalah anak muda. 



PR-IV, Dr. Nurhasan, M.Kes. bersama kru OM New Pallapa serta tim B2W Kampret's meriahkan panggung Dies Natalis Ke-48 Unesa (16/12).

Pemenang satu unit motor masing-masing adalah Puji Astuti dan Supriadi. Supriadi adalah karyawan BAUK Unesa yang membawa pulang Honda Scoopy, sedangkan Puji Astuti adalah pemenang Honda Beat. Menariknya, ia bukanlah warga Unesa. Ibu rumah tangga ini adalah warga Simowau Baru Gang Duku 9, Sepanjang, Sidoarjo. Ia mengaku mendapatkan info jalan sehat tersebut dari rekannya yang bekerja di Unesa Ketintang.

”Ini baru pertama kalinya saya mengikuti jalan sehat. Tahu-tahu langsung dapat motor. Rasanya senang sekali. Tidak sia-sia saya memborong 10 tiket,” ungkap Puji dengan suara gemetar. 
 


Puji Astuti, warga wiyung pemenang door prize utama Honda Beat.
Supriadi, sivitas akademika Unesa pemenang door prize utama Honda Scoopy.


Saat dimintai komentarnya tentang perayaan jalan sehat, Puji mencoba menjawab dengan setengah bercanda, “Saya berharap tahun depan hadiahnya bisa lebih banyak, jadi saya akan semangat untuk ikut lagi,” celotehnya sambil tersenyum.

Selain kegiatan jalan sehat dan penampilan dari New Pallapa, perayaan Dies-Natalis juga diisi dengan bazar-bazar dari kelompok mahasiswa maupun organisasi tertentu. Bazar-bazar tersebut menjual berbagai kuliner, produk, dan jasa. Bazar-bazar tersebut diantaranya adalah stand Dharma Wanita Persatuan Kantor Pusat Unesa, stand alumni Tata Busana, Unesa Enterpreneur Centre, pijat gratis dari UKM Message Unesa, bazar kewirausahaan FMIPA, UKM FIP Unesa, stand produk Caplang, serta salon dan spa juga turut menawarkan jasanya. 


Prof. Nurhasan dan Prof. Setya Yuwana menjajal kebolehan kepiawaian mahasiswa UKM Massage Unesa.

Diantara bazar-bazar tersebut, bazar makanan dan minumanlah yang paling laris dikunjungi orang. Kuliner yang ditawarkan pun beragam, mulai dari nasi bungkus, minuman olahan, es krim, camilan, kue basah, kue kering, dan makanan penggugah selera lain. Salah satu bazar, yaitu Unesa enterpreneur centre menawarkan kuliner, produk, dan jasa sekaligus. Jasa yang mereka tawarkan misalnya beras call delivery, printing, sablon digital, studio photo, aino english, kampung@net, rental, distributor sampah non organik, kuas kanvas dot.com, dan sunrise picture.


Sivitas bergembira merayakan HUT Ke-48 Unesa.

Pengambilan undian door prize.

Stan Bazar Unesa Enterpreneur Centre.

Stand Bazar Jurusan Tata Busana.

Peserta Bazar dari lulusan SM3T Sumba Timur.


Bazar yang berbeda dari bazar-bazar lain adalah pameran foto “Sumba Timur dalam Bingkai”. Bazar yang bertema “Sepatu untuk Sumba Timur” ini diadakan oleh lulusan SM3T Sumba Timur gelombang pertama. Sesuai dengan namanya, dalam bazar ini dipajang puluhan foto masyarakat Sumba Timur dengan lingkungan dan adat istiadat yang masih natural. Dipamerkan pula pernak-pernik dari Sumba Timur, seperti selendang tenun, sirih pinang, parang, gelang, tali pengikat pinggang, serta sebuah buku hasil karya para pejuang SM3T berjudul “Ibu Guru Saya Ingin Membaca”. Tujuan dari bazar ini adalah dalam rangka meminta bantuan untuk anak sekolah di Sumba Timur berupa sepatu, seragam, buku, dan lain-lain. Pengadaan bazar ini dilatarbelakangi fakta bahwa anak-anak sekolah di Sumba Timur telah terbiasa berjalan kaki sejauh enam kilometer demi bersekolah dengan seragam lusuh satu-satunya yang hanya dicuci sekali dalam sepekan, dan tanpa alas kaki. Walaupun begitu, anak-anak itu tetap tegar mengayun langkah, menyusuri bukit dan lembah, meniti jalan masa depan.(Santi/Humas).