Selasa, 11 Juni 2013

ORANG TUA HARUS TERLIBAT TERUS DALAM PENDIDIKAN ANAK AUTIS


Jumat (31/5/13) FIP Unesa mengadakan kegiatan seminar internasional di Gedung Serbaguna Unesa, berlangsung mulai pukul 08.30 WIB. Kegiatan yang dibuka untuk umum itu menghadirkan beberapa keynote speakers dari luar negeri, di antaranya Prof. Masahito Sato, Ph.D (University of Tsukuba Japan), Oky Mia Oktaviani (The head of Advokasi Sadar Autisme Surabaya), Prof. Pennee Narot, Ph.D (Khon Kaen University Thailand), dan Kerry Bissaker, Ph.D (Flinders University Australia). Seminar yang bertemakan “Optimizing Potential Autism Children in Global Perspective” itu dibuka oleh PR III, Prof., Dr. Warsono.


Seminar Internasional Autism di Gedung Serba Guna Gema Unesa, Kampus Ketintang Surabaya.

Prof. Masahito Sato, Ph.D dan Prof. Pennee Narot, Ph.D menyampaikan focus on the big ideas for developing autism children. Dalam presentasinya, dia menyelipkan beberapa video mengenai anak autis di kehidupan sehari-hari. Beberapa ibu yang ditampilkan di video tersebut hanya merekam anaknya yang sibuk dengan sendirinya. "Seorang ibu seharusnya ikut bermain di dunia anaknya saat itu," ujarnya. Setiap yang dilakukan oleh anak harus yang didiagnosis tingkat autisnya.

“Ketika kita mempunyai buah hati, akan terjadi perubahan dalam hidup kita,” kata Kerry Bissaker. Menurutnya seminar internasional ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada orangtua untuk mengatasi anak autis. "Bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan anak, lebih tahu lebih awal, teramat penting diketahui orangtua," katanya. Anak autis adalah anak yang berbeda. Itu berarti anak autis memiliki perbedaan dalam hal penanganan. Inti dari yang disampaikan tersebut adalah disruption to relationship. "An important goal of intervention is to help parents become observes of their own," tambahnya. Sehingga orangtua berperan sebagai observer dalam kehidupan anak-anaknya yang mengalami autisme. (Lina Rosyidah/syt)

Sumber: www.unesa.ac.id